Udara merupakan salah satu media lingkungan di mana mikroorganisme dapat hidup, berkembang dan menginfeksi manusia. Kondisi lingkungan yang mendukung dapat memicu pertumbuhan dan penyebaran mikroorganisme pada udara. Mikroorganisme tersebut memerlukan persyaratan untuk tumbuh dan berkembang diantaranya faktor-faktor lingkungan fisik udara tertentu yang dapat berhubungan dengan angka kuman pada udara.

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui hubungan factor lingkungan fisik (suhu, kelembaban, pencahayaan dan kadar debu) terhadap kualitas bakteriologis udara ruang rawat inap RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Data dianalisis dengan menggunakan uji koefisien phi dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0.05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa diperoleh sebesar 36.4% angka kuman udara ruang rawat inap tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1204/MENKES/SK/X/2004. Diperoleh faktor suhu (p value = 0.022) dan kelembaban (p value = 0.044) yang secara langsung berhubungan dengan kualitas bakteriologis udara ruangan. Sedangkan, tidak ada hubungan pencahayaan (p value = 0.236) dan kadar debu (p value = 0.491) dengan kualitas bakteriologis udara ruang rawat inap. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa dari 4 faktor lingkungan fisik yang diukur, hanya suhu dan kelembaban yang secara langsung berhubungan dengan kualitas bakteriologis udara ruang rawat inap. Oleh karena itu, perlu diperhatikan penyesuaian jumlah penghawaan buatan terhadap luas ruangan serta jumlah kepadatan hunian, melakukan pemeliharaan AC secara berkala, serta penempatan tanaman penyeimbang
kelembaban agar dapat mempertahankan kualitas bakteriologis udara.

Kata Kunci :-Kualitas Bakteriologis Udara, Lingkungan Fisik, RSUD -/Abdul Wahab Sjahranie