Latar Belakang. Salah satu penyebab diare adalah bakteri. Pengobatan diare dapat diberikan agen antibakteri apabila penyebab bakterinya telah diketahui. Rimpang Jeringau (Acorus calamus) selama ini digunakan oleh masyarakat Kalimantan Timur etnis Dayak Abaisebagai obat untuk mengatasi diare. Efek Acorus calamus sebagai antibakteri belum diketahui. Tujuan. Penelitan ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas antibakteri Rimpang Jeringau (Acorus calamus) terhadap bakteri Escherichiacoli, Pseudomonas aeruginosa, Enterobacter cloaceae, Shigella sonnei,dan Campylobacterjejuni. Metode. Penelitan ini menggunakan 2 uji yaitu uji difusi untuk mengetahui respon rimpang jeringau dalam menghambat pertumbuhan bakteri dan uji dilusi untuk melihat Konsentrasi Hambat Minimal (KHM) ekstrak yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri, dengan menggunakan rancangan Post Test Only Control Group Design. Terdapat dua kelompok perlakuan yakni kelompok ekstrak dan kelompok kontrol. Bakteri uji yang digunakan masing-masing akan diberikan perlakuan dengan 7 konsentrasi. Pengulangan dilakukan pada masing-masing kelompok sebanyak 3 kali. Aktivitas antibakteri dianalisis dengan membandingkan hasil uji kelompok perlakuan dengan kontrol negatif. Hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol rimpang jeringau (Acorus calamus) memiliki aktivitas antibakteri terhadap Escherichiacoli dengan zona hambat 9,3 mm dan KHM 13,3 mg/ml, Pseudomonas aeruginosadengan zona hambat 8,3 mm dan KHM 32 mg/ml, Enterobacter cloaceaedengan zona hambat 9 mmdanKHM21,3, Shigella sonnei dengan zona hambat 15 mm dan KHM 3,3 mg/ml, serta Campylobacterjejunidengan zona hambat 12,7 mm dan KHM 4 mg/ml.Kesimpulan. Ekstrak etanol rimpang Acorus calamus memiliki ativitas antibakteri terhadap Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, Enterobacter cloaceae, Shigella sonnei,dan Campylobacterjejuni..

Kata Kunci: Acorus calamus, aktivitas antibakteri, zona hambat, KHM.