MUHAMMAD RIVALDIE BAHARUDDIN. Analisis Pemasaran Gabah di Desa Kutai Lama Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara. Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman, 2019. (dibawah Bimbingan Nella Naomi Duakaju dan Rita Mariati).
Tanaman padi menjadi komoditi utama di Desa Kutai Lama dan pada tahun 2014 Kutai Lama kelebihan pangan sebanyak 1.213,15 ton, artinya Desa Kutai Lama kelebihan/surplus beras dijual ke luar wilayah desa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui saluran pemasaran, biaya pemasaran, keuntungan pemasaran dan margin pemasaran serta menghitung share pemasaran yang diterima seluruh lembaga pemasaran di Desa Kutai Lama
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan Agustus 2018. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Pengambilan sampel ditingkat petani menggunakan metode stratified random sampling. Jumlah populasi sebanyak 114 petani padi sawah diambil menjadi 32 petani padi sawah sebagai sampel dalam penelitian ini. Kemudian ditingkat pedagang perantara menggunakan metode bola salju (snowball method) sehingga memperoleh pedagang pengumpul sebanyak 5 dan pedagang pengecer sebanyak 10. Metode analisis data yang digunakan untuk mengetahui saluran pemasaran adalah metode deksriptif kualitatif dan untuk mengetahui biaya, keuntungan, margin serta sharemenggunakan metode analisis data margin pemasaran.
Saluran pemasaran gabah ada dua pola yaitu : Saluran pemasaran 1 tingkat, petani menjual kepada pengumpul dan pengumpul kemudian menjualnya ke konsumen dalam bentuk beras. Saluran pemasaran 2 tingkat, petani menjual kepada pengumpul, lalu pengumpul mengolah menjadi beras dan dijual kepada pengecer. Setelah itu, pengecer menjual langsung kepada konsumen. Besarnya biaya, keuntungan dan margin pemasaran adalah saluran pemasaran satu tingkat dengan total margin pemasaran Rp 4.950 kg -1 , total biaya pemasaran Rp 2.570 kg-
1 dan total keuntungan Rp 2.380 kg -1 ,. Saluran pemasaran dua tingkat dengan total margin pemasaran Rp 6.950 kg -1 , total biaya pemasaran Rp 2.590 kg -1 dan total keuntungan Rp 4.360 kg-1Kata kunci : Gabah, pemasaran