Detail Cantuman Kembali
Tomy Wahyudi Utomo - Personal Name

ANALISIS PENENTUAN LOKASI DAM PENAHAN SEDIMEN (DPN) BERDASARKAN TINGKAT BAHAYA EROSI DENGAN PROGRAM ARC GIS (STUDI KASUS DI DTA WADUK MARANGKAYU)

Tomy Wahyudi Utomo, 2017. Analisis Penentuan Lokasi Dam Penahan Sedimen (DPN) Berdasarkan Tingkat Bahaya Erosi Dengan Program Arc Gis (Studi Kasus Di DTA Waduk Marangkayu)- (dibawah bimbingan Muhammad Sumaryono dan Yohanes Budi Sulistioadi).
Daerah Tangkapan Air (DTA) Waduk Marangkayu dengan luas 13.489,39 ha dari segi penutupan lahan sebagian besar merupakan pemukiman, pertanian lahan kering, dan pertanian lahan kering campuran dengan kelas kemiringan lereng didominasi oleh kemiringan 8% – 40%. Perubahan tata guna lahan dari daerah bervegetasi menjadi kawasan pemukiman dan perkebunan dan pertanian menyebabkan berkurangnya daerah resapan air di kawasan DTA tersebut. Akibat semakin besarnya aliran permukaan yang terjadi, tanah yang terlepas akibat pukulan air hujan yang jatuh akan terangkut oleh aliran permukaan (limpasan permukaan) dan selanjutnya akan mengendap menjadi sedimen di dalam sungai, saluran, waduk atau danau, dan akan menyebabkan pendangkalan di daerah tersebut.
Dalam penelitian ini, penulis melakukan analisis laju erosi per tahun, kelas erosi dan tingkat bahaya erosi di DTA Waduk Marangkayu menggunakan metode Universal Soil Loss Equation (USLE). Kemudian berdasarkan Tingkat Bahaya Erosi (TBE) yang diperoleh, dilakukan klasifikasi sesuai kriteria/ syarat lokasi dibangunnya dam (DPn) penahan guna menentukan lokasi mana saja yang potensial untuk dibangun dam penahan agar optimal didalam mengurangi sedimentasi.
Berdasarkan hasil perhitungan erosi dengan menggunakan metode Universal Soil Loss Equation (USLE) dan program ArcGIS diperoleh nilai erosi lahan yang terjadi di DTA Waduk Marangkayu sebesar 863,8 ton/ha/tahun dari total luas lahan 13.489,392 ha.
Klasifikasi Kelas Erosi berdasarkan nilai erosi lahan yang terjadi di DTA Waduk Marangkayu menunjukkan dominasi Kelas III seluas 6.744,55 ha atau 50,15%, Kelas II seluas 3.596,35 ha atau 26,74%, Kelas IV seluas 3.101,42 ha atau 23,06% dan yang terkecil adalah pada kelas I seluas 6,06 ha atau 0, 05 % dari luas keseluruhan DTA Marangkayu.
Adapun Klasifikasi Tingkat Bahaya Erosi (TBE) berdasarkan kelas erosi dan kedalaman solum tanah di DTA Waduk Marangkayu menunjukkan wilayah dengan klasifikasi TBE terluas terdapat pada TBE kelas Sedang seluas 4.260,15 ha atau 31,75%, diikuti dengan TBE kelas Ringan seluas 3.580,43 ha atau 26,68 %, TBE kelas Berat seluas 3.102,25 ha atau 23,12 %, TBE kelas Sangat Berat seluas 2.469,92 ha atau 18,41 % serta TBE dengan kelas Sangat Ringan seluas 6,06 ha atau 0, 05 % dari luas keseluruhan DTA Marangkayu.
Dari analisis yang telah dilakukan, terdapat 295 Unit lokasi DTA yang layak untuk dibangun Dam Penahan Sedimen dengan luas DTA total 4.918 hektar. Diharapkan dengan terbangunnya Dam Penahan Sedimen pada areal yang memiliki Tingkat Bahaya Erosi yang tinggi dapat secara signifikan mengurangi laju erosi pada DTA Waduk Marangkayu sehingga pada akhirnya dapat memperpanjang usia operasional dan fungsi dari Waduk Marangkayu.
Kata Kunci : Erosi, Dam Penahan Sedimen, ArcGIS, Daerah Tangkapan Air

Ketersediaan

LOADING LIST...

Detail Information

Judul ANALISIS PENENTUAN LOKASI DAM PENAHAN SEDIMEN (DPN) BERDASARKAN TINGKAT BAHAYA EROSI DENGAN PROGRAM ARC GIS (STUDI KASUS DI DTA WADUK MARANGKAYU)
Pengarang Tomy Wahyudi Utomo - Personal Name
No. Panggil
Subyek Erosi, Dam Penahan Sedimen, ArcGIS, Daerah Tangkap
Bahasa Indonesia
Tempat Terbit Universitas Mulawarman
Tahun Terbit 2018
Penerbit S2 Ilmu Kehutanan
Jurusan
Lampiran Berkas
LOADING LIST...

Informasi
DETAIL CANTUMAN
Kembali ke sebelumnya  
UPT. PERPUSTAKAAN UNMUL

DIGITAL LIBRARY


Jl. Kuaro Gunung Kelua