Limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan pengujian di laboratorium mengandung logam kromium (Cr) dan Besi (Fe) yang bersifat sangat toksik dan berpotensi mencemari lingkungan. Metode pencemaran yang digunakan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan dari bahaya limbah cair laboratorium adalah dengan proses adsorpsi.
Limbah fly ash batubara yang dapat dimanfaatkan menjadi adsorben, karena memiliki karakteristik sebagai adsorben sehingga dapat digunakan untuk menyerap logam beratpada limbah cair laboratorium. Dalam penelitian ini dikaji penurunan kadar Cr dan Fe menggunakan Fly ash sebagai adsorben. Tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh variasi dan waktu kontak dan juga kondisi optimum yang didapatkan dan karakteristik adsorpsi dengan menggunakan persamaan Langmuir dan Freundlich.
Penelitian ini menggunakan sistem batch dengan variasi waktu kontak 30, 60, 90 menitmenggunakan adsorben fly ash non aktivasi, teraktivasi H2SO4 1 N dan 2 N yang memiliki gugus fungsi Si-H dan -OH yang dijadikan sebagai gugus aktif untuk menyerap adsorbat. Pada saat penelitian fly ash yang telah disiapkan dicampurkan dengan limbah cair laboratorium dan dilakukan proses jar test sesuai dengan waktu kontak yang diinginkan dan dengan pengujian kadar logam kromium (Cr) dan Besi (Fe).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi waktu kontak dan konsentrasi H2 memberikan pengaruh terhadap penurunan kadar Cr dan Fe efisiensi optimum yang diperoleh adalah pada waktu 60 menit dan dengan konsentrasi H2 SO4 yang paling optimum adalah 1 N dengan penurunan sebesar 89% atau dengan konsentrasi 1,259 mg/L dan pada logam Fe efisiensi optimum yang diperoleh adalah pada waktu 60 menitdan dengan konsentrasi H2 SO 4 yang paling optimum adalah 1 N dengan penurunan sebesar 92,1% atau dengan konsentrasi 3,767 mg/L. Proses adsorpsi menggunakan fly ash batubara mengikuti persamaan Freundlich.
Kata Kunci : Adsorpsi, Fly Ash, Kromium, Besi, Limbah Cair Laboratorium