Latar Belakang: Plak gigi adalah penyebab terbesar penyakit gigi dan mulut, namun ia tidak dapat dilihat karena tidak berwarna sehingga untuk melihatnya dibutuhkan agen pewarna plak (disclosing solution). Disclosing solution berbahan kimia saat ini memiliki banyak kelemahan sehingga menjadi dasar pengembangan disclosing solution berbahan alami. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan intensitas warna dan efek pewarnaan sari buah naga super merah (Hylocereus costaricensis) dengan disclosing solution berbahan kimia pada plak gigi. Metode: Penelitian ekperimental ini dilakukan dengan mengukur intensitas warna sari buah naga super merah dan disclosing solution menggunakan alat spektrofotometer, dan mengukur indeks plak 20 orang sebagai sampel, yang bersedia tidak membersihkan gigi selama 24 jam sebanyak dua kali (periode), danbersedia makan makanan yang sama dalam masing-masing periode. Pemeriksaan indeks plak pada akhir periode pertama menggunakan disclosing solution berbahan eritrosin (FDC Red #3) dan periode kedua menggunakan sari buah naga super merah. Data yang diperoleh dianalisis dengan Mann-Whitney dan Paired TTest.
Hasil: Analisis intensitas warna diperoleh rata-rata (2,41731 ± 0,003439) untuk sari buah naga super merah, dan (2,44444 ± 0,002250) untuk disclosing solution memiliki perbedaan yang signifikan (p0.05).
Kesimpulan: Sari buah naga super merah (Hylocereus costaricensis) mampu memiliki kemampuan pewarnaan pada plak gigi yang menyamai disclosingsolution berbahan kimia meskipun ia tidak memiliki kualitas warna/intensitas warna yang mampu menyamai disclosing solution berbahan kimia.