CITRA NABILA.Analisis Pemasaran Melati (Jasminum sambac) Di Kelurahan Bukit Pinang Kecamatan Samarinda Ulu Kota Samarinda (Di bawah bimbingan Syarifah Maryam dan Mursidah)
Tanaman hias dalam penjabaran umum merujuk pada semua tumbuhan yang sengaja ditanam sebagai komponen taman, kebun rumah, pemercantik ruangan,penghias busana, atau sebagai bunga potong (buket dan karangan bunga). Bunga mmelati bermanfaat untuk bunga tabur, bahan industry minyak wangi, kosmetika, parfum,farmasi, penghias rangkaian bunga dan bahan campuran atau pengharum teh,seperti the melati yang populer di Indonesia.Tujuan penelitian mengetahui saluran pemasaran, besar margin, share (bagian harga), profit (keuntungan) pemasaran dan biaya pemasaran melatiputih. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan Juni
sampai September 2017, dengan lokasi penelitian di Bukit Pinang Samarinda.
Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling atau secara sengaja untuk pengambilan lokasi, Dan metode nonprobability sampling atau bola salju (snowball method) jumlah respon dan sebanyak 15 orang pengusaha melatih putih.
Hasil penelitian di Kelurahan Bukit Pinang menunjukkan terdapat dua saluran pemasaran yakni Saluran Nol Tingkat, dan Saluran Satu Tingkat. Penerimaan yang diperoleh responden dalam usaha tani melati putih segar dan rangkaian sebesar Rp127.300,00 bln -1
, dengan rata-rata sebesar Rp18.320,00 bln -1
. Penerimaan melati putih segar sendiri sebesar Rp15.120,000,00 bln -1, sedangkan melati putih rangkaian sebesar Rp3.200,000,00 bln -1.
Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa margin yang diperoleh dalam usaha melati putih sebesar Rp70.000,00-Rp80.000,00 bln-1
. Share yang didapat oleh petan 47,95% sedangkan pedagang perantara 100% dengan profit (keuntungan) diperoleh sebesar Rp716.361,47 bln-1.
Kata Kunci :Pemasaran, Marjin, Biaya Pemasaran Share (bagian harga), Profit (keuntungan).