Adila Ayu Chairunisa, 2018, NIM 1202095032, Analisis Pemberian Motivasi Dalam Meningkatkan Efektivitas Kerja Pegawai di Dinas Perdagangan Kota Samarinda. Dibawah bimbingan Bapak Dr. M. Zaini, M.Si selaku dosen pembimbing I dan Bapak Muhammad Fikry, M. BA.,BBA selaku dosen pembimbing II Jurusan Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor penghambat dan pendukung pemberian motivasi kerja untuk efektivitas kerja pegawai di Dinas Perdagangan Kota Samarinda dan untuk mengetahui pemberian motivasi kerja dalam meningkatkan efektivitas kerja pegawai di Dinas Perdagangan Kota Samarinda.
Metode dalam penulisan ini adalah bersifat deskriptif kualitatif dengan fokus penelitian adalah Kebutuhan Fisiologis, Kebutuhan Sosial, Kebutuhan Rasa Aman,Kebutuhan Penghargaan, Aktualisasi Diri serta faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi pegawai dalam motivasi kerja. Dalam pengumpulan sumber data dilakukan secara purposive sampling. Penelitian yang dilakukan di Dinas Perdagangan Kota Samarinda dimana pengumpulan data dilakukan dengan
penelitian kepustakaan serta penelitian lapangan, dengan cara wawancara secara mendalam. Narasumber dari penelitian ini adalah Kasubag Umum dan Kepegawaian, Pegawai di bagian administrasi dan Staf Pelaksana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian motivasi kerja untuk efektivitas kerja pegawai adalah pemenuhan kebutuhan fisiologis yaitu gaji,insentif,pemenuhan kebutuhan sosial yaitu cuti dan sering berpartisipasi dalam mengikuti pelatihan-pelatihan yang ada, pemenuhan kebutuhan rasa aman yaitu tunjangan dan jaminan, pemenuhan penghargaan dalam bentuk materi atau non materi, pemenuhan aktualisasi diri yaitu kenaikan pangkat 4 tahun sekali secara
berkala.
Faktor pendukung pemberian motivasi kerja untuk efektivitas kerja di Dinas Perdagangan Kota Samarinda adalah gaji, insentif, tunjangan dan jaminan pegawai merasa aman dalam bekerja dan Faktor penghambat motivasi kerja untuk efektivitas kerja pegawai adalah masih sangat kurangnya fasilitas kantor seperti genset, komputer, kursi, dan seringnya mati air. Sehingga menghambat kerja pegawai dan tidak efektif dalam bekerja dan menurunkan semangat atau motivasi kerja pegawai.