Ella Damayanti. 2018. Analisis Terhadap Gaya Komunikasi Kepala Desa Jemparing di Kecamatan Long Ikis Kabupaten Paser. Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Dibimbing oleh Bapak Dr.Cathas Teguh Prakoso, M.Si sebagai pembimbing I dan Bapak Drs. Ghufron,M.Si sebagai pembimbing II.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya respon masyarakat dalam mendukung kegiatan yang dilakukan pemimpin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis gaya komunikasi pemimpin di Desa Jemparing Kecamatan Long Ikis Kabupaten Paser. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini memberikan informasi kepada pemimpin mengenai gaya komunikasi yang sebaiknya diterapkan sehingga dapat meningkatkan kerjasama yang baik.
Metode penelitian yang di gunakan adalah Kualitatif, adapun sumber data yang dikumpulkan dengan melakukan tanya jawab langsung kepada informan. Key Informan dalam penelitian ini adalah Kepala Desa, dan yang menjadi Informan adalah tokoh-tokoh masyarakat. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi dan wawancara dengan pihak yang terkait dalam penelitian.
Data yang berhasil dikumpulkan selanjutnya dianalisis secara kualitatif melaui analisis data model interaktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya komunikasi yang dilakukan oleh
pemimpin masih kurang cocok untuk diterapkan di Desa, Karena lebih mengacu pada gaya komunikasi mengendalikan (the controlling style) sehingga komunikasi yang cenderung berjalan satu arah tersebut menimbulkan kesan membatasi dan mengendalikan orang lain. Peran yang dimainkan melalui gaya komunikasi antara panggung depan (front stage) dan panggung belakang (back stage) sama, sehingga menimbulkan masalah antara kepala desa dan masyarakat. Menurut teori Dramaturgi pemimpin belum mampu memaikan perannya sebagai komunikator,
sebab belum sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan. Sebagai seorang komunikator mestinya pandai menempatkan diri dan menyesuaikan dengan kebutuhan. Tentu harapan yang diinginkan adalah akan terjadi komunikasi yang efektif antar pemimpin dan masyarakat. Penggunaan gaya komunikasi mengendalikan (the controlling style) memang dibutuhkan untuk beberapa keadaan namun jika gaya tersebut digunakan secara terus menerus dikhawatirkan akan membuat image yang negative dimata masyarakat. Seorang pemimpin diharapkan dapat menyampaikan pesannya dengan baik, jelas, agar para masyarakat dapat menangkap pesan yang disampaikan sesuai makna yang sebenarnya. Agar komunikasi selalu terjaga dengan baik di harapakan pemimpin menggunakan gaya komunikasi berlandaskan kesaman (The equalitarian style), sebab gaya komunikasi ini lebih efektif dalam membina empati dan kerjasama dan memiliki rasa kepedulian sehingga mampu membina hubungan baik dengan pihak manapun.

Kata Kunci : Gaya, Komunikasi, Pemimpin