Salah satu habitat terbesar bakteri penghasil antibiotik adalah tanah. Tanah sawah adalah tanah yang digunakan untuk bertanam padi sawah baik secara terusmenerus sepanjang tahun maupun
Bergiliran dengan tanaman palawija. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik isolat bakteri yang didapatkan dari tanah sawah Samarinda dan berpotensi sebagai penghasil antibiotik. Sampel tanah sawah diambil dengan kedalaman sekitar 15 cm dari permukaan tanah. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode tuang dan metode gores. Dari keduanya, metode tuang lebih baik dari pada metode gores, karena dengan metode tuang isolasi bakteri dapat dilakukan dengan memilih isolat yang memiliki zona bening disekitarnya apabila berdekatan dengan koloni bakteri lain. arakterisasi dilakukan dengan pengamatan secara langsung yaitu pengamatan secara makroskopis, mikroskopis dan uji reaksi biokimia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat delapan isolat yaitu F1, F2, F3, F4, F5, F6, F7 dan F8. Isolat F1 termasuk dalam genus neisseria, isolat F2, F4 dan F6 termasuk dalam genus pseudomonas, isolat F3 termasuk dalam genus aeromonas, isolat F5 termasuk genus bacillus, isolat F7 termasuk genus staphylococcus dan isolat F8 termasuk genus enterobacter. Isolat ini kemudian diuji aktivitas antibiotiknya terhadap bakteri uji Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dengan metode difusi. Sebelumnya isolat akan di uji antagonis terlebih dahulu sebelum tahap fermentasi. Hasil uji antagonis yaitu hanya isolat F2 yang memiliki aktivitas terhadap Escherichia coli sedangkan pada saat uji dengan metode difusi, isolat F2 tidak memiliki aktivitas terhadap Escherichia coli. Hal ini dapat disebabkan metabolit isolat tidak keluar dari sel atau jumlahnya tidak mencukupi sehingga tidak dapat menghambat atau membunuh pertumbuhan bakteri uji.

Kata Kunci : Aktivitas antibiotik, isolat bakteri, metabolit sekunder.