SRI NUR WAHYUNI, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mulawarman, Samarinda. Pengaruh NAA dan BAP Terhadap Inisiasi Tunas Pada Eksplan Daun dan Nodus Zodia (Evodia suaveolens Scheff) Secara In Vitro. Dibimbing oleh Yanti Puspita Sari dan Titin Purnaningsih.
Zodia (Evodia suaveolens Scheff) merupakan tanaman hias yang bermanfaat sebagai pengusir nyamuk secara alami. Tanaman zodia hanya dibudidayakan secara konvensional yaitu dengan menggunakan biji dan stek sehingga menyebabkan harga bibitnya cukup mahal dan persediaan bibit tanaman zodia terbatas. Kultur jaringan adalah suatu metode perbanyakan tanaman yang dapat menghasilkan bibit tanaman dalam jumlah besar dengan waktu yang relatif singkat, selain itu bibit tanaman yang dihasilkan lebih sehat dan mutu bibit lebih terjamin karena bebas patogen.
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi dan Kultur Jaringan, FMIPA, Universitas Mulawarman, Samarinda dari bulan Juni 2007 sampai April 2008. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan NAA, BAP, dan interaksi keduanya terhadap pembentukan tunas pada eksplan daun dan nodus tanaman zodia (E. suaveolens Scheff) secara in vitro. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan dua faktor yaitu NAA dengan dua taraf perlakuan (0 mg/l dan 0,5 mg/l) dan BAP dengan empat taraf perlakuan (0, 1, 2, dan 3 mg/l). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak empat kali. Apabila perlakuan menunjukkan pengaruh nyata, maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan NAA, BAP, serta interaksinya berpengaruh nyata terhadap rata-rata jumlah tunas, tinggi tunas, dan jumlah daun pada eksplan daun zodia. Tunas hanya muncul pada perlakuan 0,5 mg/l NAA + 1 mg/l BAP dengan rata-rata jumlah tunas 20 tunas, rata-rata tinggi tunas 0,18 cm dan rata-rata jumlah daun 4,25 leaves. Kalus yang dihasilkan pada eksplan daun berwarna hijau keputihan dengan tekstur kompak. Sedangkan pada eksplan nodus zodia, perlakuan NAA, BAP, dan interaksinya berpengaruh tidak nyata terhadap rata-rata jumlah tunas, tinggi tunas, dan jumlah daun. Rata-rata jumlah tunas terbanyak terdapat pada perlakuan 0 mg/l NAA + 1 mg/l BAP yaitu 2,50 tunas. Rata-rata tinggi tunas tertinggi terdapat pada perlakuan 0,5 mg/l NAA + 0 mg/l BAP yaitu 0,84 cm. Rata-rata jumlah daun terbanyak terdapat pada perlakuan 0 mg/l NAA + 1 mg/l BAP yaitu 9,75 leaves. Kalus yang dihasilkan pada eksplan nodus yaitu berwarna kuning keputihan dengan tekstur kompak.