RINGKASAN
Adi Nursandi. 2009, Analisis Kinerja Keuangan Pada CV Hesta Abadi Jaya di Balikpapan (dibawah bimbingan Ibu Dr. Hj. Sri Mintarti M.,Si dan Ibu Hj. Musviyanti SE.,M.Si)
Kinerja keuangan merupakan prestasi yang dihasilkan oleh suatu perusahaan yang dapat dinilai dari aspek manajemen dan hasil yang diperoleh tersebut dapat memperlihatkan tingkat kemajuan dari perusahaan. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio keuangan yang
terdiri dari, rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas dan aktivitas.
Hasil analisis rasio keuangan yang dilakukan pada CV Hesta Abadi Jaya di Balikpapan dapat penulis gambarkan sebagai berikut, untuk rasio likuiditas terjadi penurunan kinerja keuangan yang digambarkan dengan menurunnya nilai rasio ini baik pada pos rasio lancar maupun rasio cepat. Rasio lancar pada tahun 2007 dan 2008 berturut turut adalah sebesar 241,90 kali dan 11,67 kali. Quick test pada tahun 2007 dan 2008 berturut-turut adalah sebesar 239,80 kali dan 11,58 kali. Untuk rasio solvabilitas terjadi peningkatan pada nilai rasio yang menggambarkan penurunan kinerja keuangan pada perusahaan baik pada pos debt to asset ratio maupun debt to equity ratio. Debt to asset ratio pada tahun 2007 dan 2008 berturut-turut adalah sebesar 0,0039 atau 0,39% dan 0,0830 atau 8,31 %. Debt to equity ratio pada tahun 2007 dan 2008 berturut-turut adalah sebesar 0,0039 atau 0,39% dan 0,0905 atau 9,06%. Untuk rasio profitabilitas peningkatan kinerja keuangan hanya terjadi pada pos gross profit margin sedangkan pada pos net profit margin, return on asset dan return on equity mengalami penurunan. Gross profit margin pada tahun 2007 dan 2008 berturut-turut adalah sebesar 0,41 atau 41,11% dan 0,43 atau 43,15%. Net profit margin pada tahun 2007 dan 2008 berturut-turut adalah sebesar 0,13 atau 13,48% dan 0,12 atau 12,06%. Return on asset pada tahun 2007 dan 2008 berturut-turut adalah sebesar 0,14 atau 13,70% dan 0,12 atau 11,84%. Return on equity pada tahun 2007 dan 2008 berturut-turut adalah sebesar 0,14 atau 13,75% dan 0,13 atau 12,91%.
Untuk rasio aktivitas, kenaikan kinerja keuangan terjadi pada pos receivable turn over, rata-rata penerimaan piutang, dan total asset turn over, sedangkan pada pos inventory turn over mengalami penurunan. Receivable turn over pada tahun 2007 dan 2008 berturut-turut adalah sebesar 1,168 kali dan 1,169 kali. Rata-rata penerimaan piutang pada tahun 2007 dan 2008 berturut-turut adalah sebesar 313 hari dan 312 hari. Inventory turn over pada tahun 2007 dan 2008 berturut-turut adalah sebesar 105,77 kali dan 79,93 kali. Total asset turn over pada tahun 2007 dan 2008 berturutturut adalah sebesar 1,06 kali dan 1,09 kali.
Dari hasil akhir analisis dapat dikatakan bahwa hipotesis yang diajukan ditolak karena tidak semua nilai analisis rasio keuangan mengalami peningkatan kinerja keuangan pada tahun 2008.