Bendungan Benanga dibangun kurang lebih pada tahun 1978 yang pada awalnya merupakan bendung irigasi sederhana, namun pada perkembangannya menjadi bendungan multiguna. Bendungan Benanga saat ini berfungsi sebagai bendungan penyedia air baku untuk irigasi dan air bersih. Akan tetapi, berdasarkan pengukuran lengkung kapasitas 2015 didapatkan informasi bahwa telah terjadi perubahan lengkung kapasitas di waduk Benanga yang berpengaruh pada fungsi Benanga sebagai penyedia air baku. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak perubahan lengkung kapasitas Benanga 2015 terhadap penyediaan air irigasi dan air bersih dan pola operasi waduk yang tepat sesuai dengan rencana pola tata tanam yang telah diperhitungkan.

Pada penelitian ini total air yang tersedia di waduk didapatkan dengan menganalisis curah hujan selama lima belas tahun (2000-2015). Nilai curah hujan yang digunakan adalah curah hujan rata-rata bulanan. Faktor-faktor klimatologi yang digunakan untuk memperhitungkan nilai evaporasi adalah nilai rata-rata bulanan untuk temperatur (˚C), kecepatan angin (U), humidity (RH), dan lama penyinaran matahari (n/N). Nilai limpasan dihitung dengan menggunakan metode NRECA, jumlah air yang menguap dari waduk diperhitungkan dengan metode penman modifikasi. Sehingga hasilnya memberikan jumlah air yang tersedia untuk kebutuhan penyediaan air baku seperti untuk irigasi dan air bersih yang sesuai dengan rekomendasi pola tata tanam dengan luas lahan tertentu.

Hasil analisis menunjukkan bahwa pola tata tanam dan jadwal tanam ditentukan dengan analisis ketersediaan air di waduk. Pola tata tanam yang sudah dilaksanakan petani di lempake adalah awal tanam pada bulan Februari dengan pola tata tanam (padi-padi-pallawija) sedangkan awal tanam yang diusulkan di waduk Benanga adalah awal tanam Desember dengan pola tata tanam (padi-padi- pallawija) karena berdasarkan kemampuan pelayanan untuk kebutuhan air baku irigasi dan air bersih dan apabila awal tanam dimulai selain kedua bulan ini elevasi waduk Benanga tidak dapat kembali elevasi normal tampungan efektif yang merupakan syarat pola operasi waduk.

Kata Kunci: Bendungan, Benanga, Tampungan Efektif, Irigasi, Pola Tata Tanam