Nama: Lenny Sulystio
Judul: Perbedaan Derajat Astigmatisme Sebelum dan Setelah Fakoemulsifikasipada Pasien Katarak yang Ditangani di Sumatera Eye Center Samarinda
Latar Belakang: Katarak merupakan penyebab utama kebutaan di seluruh dunia.Teknik bedah katarak terpopuler adalah fakoemulsifikasi yang menyebabkanrehabilitasi penglihatan dengan cepat. Astigmatisme tetap menjadi salah saturintangan dalam mencapai hasil akhir penglihatan yang memuaskan setelahoperasi.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan derajatastigmatisme sebelum dan setelah fakoemulsifikasi pada pasien katarak yangditangani di Sumatera Eye Center Samarinda.
Metode: Penelitian observasional analitik dengan desain kohort retrospektif inidilakukan pada 67 sampel mata. Data diambil dari rekam medik, pada bulanMaret – April 2016. Analisis data dilakukan dengan uji Wilcoxon.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan rerata usia subyek penelitian adalah 62,76 ±8,74 tahun, dengan 39 subyek merupakan pria dan 17 subyek lainnya merupakanwanita. Terdapat 31 mata kanan dan 36 mata kiri sebagai sampel penelitian. Dari67 sampel, 38 sampel memiliki derajat astigmatisme yang lebih rendah pascaoperasi. 29 sampel lainnya memiliki astigmatisme pasca operasi yang lebih tinggidari astigmatisme pra operasi. Rerata derajat astigmatisme sebelumfakoemulsifikasi ialah 0,87 ± 0,59 D, sedangkan rerata derajat astigmatismesetelah fakoemulsifikasi adalah 0,73 ± 0,56 D. Pada uji Wilcoxon, didapatkan nilaip = 0,027.
Kesimpulan: Terdapat terdapat penurunan derajat astigmatisme yang bermaknasetelah fakoemulsifikasi pada pasien katarak yang ditangani di Sumatera Eye
Center Samarinda.
Kata Kunci: katarak, astigmatisme, fakoemulsifikasi